Otak manusia ini dalam menjalankan fungsinya akan berdasarkan gelombang-gelombang listrik. Nah, aktivitas gelombang listrik ini dapat direkam dengan menggunakan alat pemeriksaan EEG. Dengan kata lain, pemeriksaan electroencephalography ini bisa membantu dokter untuk menganalisis suatu penyakit yang berkaitan dengan suatu kondisi yang melibatkan otak atau aktivitas listrik di otak.

 

Kenapa Melakukan EEG?

Pemeriksaan EEG atau electroencephalography dapat diartikan dan digunakan oleh para ahli sebagai alat klinis untuk mengevaluasi fungsi otak. Tak cuma itu saja, pemeriksaan EEG ini juga bertujuan untuk melacak perubahan fungsi otak, karena berbagai intervensi, seperti neurofeedback atau obat-obatan. Di samping itu, EEG dapat dilakukan untuk menilai kesehatan otak secara keseluruhan, dan mengukur dampak yang ditimbulkan kecanduan pada jaringan saraf.

Lantas, penyakit apa saja yang yang bisa didiagnosis melalui pemeriksaan electroencephalography?

  1. Epilepsi (ayan)
  2. Seseorang dengan riwayat stroke
  3. Adanya tumor pada otak
  4. Gangguan memori seperti demensia atau alzheimer
  5. Riwayat kejang demam yang terlalu sering
  6. Riwayat kejang demam yang durasinya lama
  7. Masalah neurofisiologis
  8. Gangguan pada otak ataupun memiliki penyakit yang berdampak pada otak.

Prosedur pemeriksaan EEG

Prosedur pemeriksaan electroencephalography menggunakan alat yang menyerupai penutup kepala pada kulit kepala. Perangkat lunak tersebut akan menangkap impuls listrik di otak. Hasilnya menunjukkan pola gelombang otak di berbagai bagian otak. Bagaimana dengan durasi pemeriksaannya?

Prosesnya memakan waktu kira-kira 15 menit, dan data kemudian diubah menjadi laporan peta otak visual. Hasil analisis laporan peta otak akan mengidentifikasi area masalah. Laporan tersebut akan menampilkan hasil dalam format yang jelas dan ringkas yang dapat mudah dipahami dengan bantuan tenaga medis.

 

Sumber: www.halodoc.com