Selama ini banyak mitos soal anestesi yang perlu diluruskan. Misalnya, anestesi sering dianggap menghilangkan kesadaran sepenuhnya sementara waktu. Padahal, anestesi memiliki beberapa jenis sehingga menghasilkan efek yang berbeda.

Seorang spesialis anestesi juga biasa menggunakan mesin anestesi untuk melakukan berbagai tindakan anestesi. Fungsi dari mesin itu sendiri adalah mengeluarkan gas atau campuran gas anestetik yang tergolong aman ke rangkaian sirkuit anestetik yang kemudian bertujuan untuk dihirup oleh pasien yang sudah sesuai dengan indikasi, serta berfungsi untuk membuang sisa campuran gas yang dikeluarkan dari tubuh pasien tersebut.

Nah, berikut sederet mitos dan fakta seputar anestesi:

  1. Menghilangkan kesadaran

Faktanya, anestesi tidak selalu menghilangkan kesadaran. Sebab, ada tiga jenis anestesi, yaitu bius total, bius lokal dan bius regional. Pada bius lokal dan regional, efek obat hanya akan memengaruhi bagian tubuh tertentu saja sehingga pasien hanya merasakan mati rasa.

Nah, bius lokal umumnya ditujukan untuk operasi minor, seperti gigi dan katarak. Sedangkan, bius regional menyasar bagian yang cukup luas, contohnya tindakan operasi caesar dan patah tulang. Sementara itu, bius total adalah jenis yang bisa menghilangkan kesadaran penuh. Jenis tersebut umumnya digunakan untuk operasi besar yang membutuhkan waktu lama.

2. Pasien masih bisa terbangun meski sudah dibius total

Faktanya, pasien masih berpeluang untuk terbangun selama operasi meski telah mendapatkan bius total. Kondisi ini disebut sebagai awareness with recall (AWR). Kendati begitu, hal ini amat jarang terjadi.

AWR sendiri merupakan pengalaman atau ingatan proses operasi yang tidak dikehendaki. Artinya, pasien sebenarnya tidak benar-benar sadar saat operasi masih berjalan.

3. Anestesi spinal dan epidural bisa menyebabkan nyeri punggung permanen

Ini hanyalah mitos. Sebab, anestesi spinal dan epidural masuk dalam kategori bius regional. Artinya, teknik ini dilakukan dengan menyuntikan obat ke dalam lapisan saraf di tulang belakang. Sedangkan nyeri punggung sendiri bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari posisi tubuh selama operasi, penurunan kondisi medis atau luka dari bekas suntikan obat bius.

Nah, nyeri akibat luka bekas suntikan nyatanya hanya menimpa 25 persen pasien saja. Selain itu, nyeri juga tidak permanen dan hilang dengan sendirinya.

4. Anestesi selama operasi caesar bisa berdampak pada bayi

Seluruh tindakan operasi yang melibatkan ibu hamil sudah dipastikan keamanannya, termasuk pemilihan jenis anestesi. Selain itu, operasi caesar umumnya menggunakan anestesi regional dengan menyuntikan obat ke bagian dalam lapisan saraf di tulang belakang. Jadi mustahil bila obat anestesi bisa menembus plasenta dan berdampak pada janin. Anestesi juga tidak memengaruhi kontraksi rahim sehingga tidak akan memicu pendarahan.

Kami dengan senang hati mendistribusikan produk Mesin Anestesi yang user friendly dan hemat gas juga loh. Sehingga dengan kualitas yang terbaik ini penyedia layanan kesehatan dapat memberikan dan juga memastikan keamanan dan kenyamanan pasien saat tindakan operasi.

Sumber: www.halodoc.com