Radiology
Ultrasound
Critical Care
Diagnostic
Surgical
Others
Glomeda berkesempatan hadir dalam Workshop Indoanestesia 2025 yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta. Di tengah suasana yang penuh antusiasme, kami berbincang langsung dengan Ketua Indoanestesia, dr. Susilo Chandra, untuk mengulas apa yang membuat gelaran tahun ini begitu spesial.
“Banyak hal yang membedakan workshop tahun ini dari sebelumnya,” ujar dr. Susilo membuka percakapan. Ia menjelaskan bahwa berbagai sesi baru yang belum pernah dilakukan di tempat lain kini hadir dan mendapat sambutan luar biasa. Salah satu highlight adalah sesi regional block workshop yang menjadi begitu diminati hingga mengalami overflow peserta.
“Antusiasmenya luar biasa, sampai kami harus menghentikan pendaftaran. Hampir semua sesi sold out, bahkan sebelum acara dimulai,” tambahnya.
Tak hanya dari sisi pelaksanaan, konten ilmiah pun makin relevan dan mendalam. Salah satu bahasan penting adalah mengenai tantangan anestesi pada neonatal, yang diakui oleh dr. Susilo sebagai salah satu bidang paling kompleks.
“Agak menakutkan sebenarnya, karena kondisi fisiologis neonatus—seperti sistem pernapasan dan cairannya—berubah sangat cepat dan drastis,” jelasnya. Namun, ia optimis bahwa workshop kali ini memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh bagi para peserta dalam menghadapi tantangan klinis tersebut.
Glomeda juga berkesempatan untuk turut berkolaborasi dalam workshop Integrated Care for Neonates: Advances in Anesthesia, Surgery & Perioperative Optimization. Dalam Workshop ini, Glomeda mendukung produk-produk unggulan untuk solusi neonatal pada anesthesi yang telah dipercaya oleh tenaga medis profesional, antara lain GE Versana Active, GlideScope Core, GlideScope GO, GlideScope BFlex, Ambu, dan Medcaptain TCI. Terimakasih kepada Indoanesthesia atas kepercayaan serta kesempatan yang diberikan. Semoga melalui workshop ini, penanganan anestesi dan perawatan perioperatif pada neonatus dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi keselamatan serta kualitas hidup pasien yang paling rentan.
